Jangan Mudah Terkejut dan Jangan Mudah Takjub akan segala sesuatu

Maha Suci Engkau ya Allah, tidaklah kami ketahui sesuatu kecuali yang sudah Engkau beritahu pad kami. Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana
___________________________________________________________Be-SWN

Untukmu saudara ku

Kadang saya tersenyum sendiri, ketika "melihat" kejadian - kejadian di bumi (terutama Indonesia) ini. yang lagi terkena adab.
Kadang saya bersedih sendiri, ketika berusaha mengingatkan, ditolak mentah - mentah dengan dasar/alasan hak asasi manusia (pribadinya sendiri).

Senyum saya karena engkau mendapatkan adab sebab menolak dan bahkan menantang Hukum (Allah, Rosul dan Pemerintah)
Sedih saya karena saya gagal melindungi engkau, mengayomi engkau dan mendidik engkau agar tidak mendapatkan adab.

Wahai saudaraku, 
Maukah engkau bertaqwa kepada Allah dan Rosul-NYA ?
Jika iya, selamat datang wahai habibullah, pembawa rahmat lil 'alamiin
Jika kurang mau, selamat datang wahai orang - orang yang bingung
Jika tidak mau, tetaplah menjadi orang yang tidak mau bahagia.

Maukah engkau bertaqwa (patuh) kepada aturan di negri ini ?
Jika Mau, selamat datang di negeri Nusantara, gemah ripa loh jinawi
Jika kurang mau, selamat datang di negeri mimpi
Jika tidak mau, tetaplah menjadi Negara Indonesia

Maukah engkau berkorban untuk Agama Allah dan negeri ini ?
Jika mau, selamat bergabung di negeri nusantara, wahai orang yang bijaksana.
Jika kurang mau, selamat datang di negeri mimpi, wahai orang yang lagi tidur.
Jika tidak mau, Tetaplah menjadi warga Negara Indonesia wahai orang yang tidak tahu malu. 

Wahai saudaraku,
Lupakah dengan Darah ini yang warnanya Merah
Lupakah dengan Tulang ini yang warnanya Putih
Lupakah dengan Ibrahim a.s. yang mengkorbankan anaknya
Lupakah dengan ISA a.s. yang mengorbankan pribadinya tuk mengasihi
Lupakah dengan Muhammad s.a.w. yang mengorbankan pribadinya, harta benda nya, dan segala kepentingan pribadinya, hanya untuk menyayangi kita melalui ahlaknya
Lupakah dengan Sidarta gautama yang mengajari hidup
Lupakah dengan orang tua, nenek/kakek, buyut, cangga yang telah merelakan nyawanya agar negara ini merdeka 

Mereka menangis, ketika melihat carut marut kondisi kita
Mereka bersedih, ketika mendengar keluh kesah kita
Mereka tertunduk lesu, ketika merasakan apa yang sedang kita rasakan. 

Wahai Saudaraku
Kapankah engkau taruh kepentingan pribadimu dan engkau berikan kepada saudara kita yang lain ?
Kapankah engkau berusaha tidak menyakiti saudara kita yang lain ?
Kapankah engkau benar - benar bertaqwa (patuh) terhadap Allah, Rosul dan pemerintah ini ?
Kapankah engkau benar - benar menunjukkan bahwa engkau adalah penerus perjuangan mereka ?

Sambil menggali pondasi, Saya tertunduk lesu, memohon ampunan kepada Allah dan memohon diberi kesempatan dan kesempatan untuk selalu bertingkah laku  luhur dan mengingatkan engkau wahai saudaraku, yang saya sayangi. 

Diam dalam Duduk
merasa dalam sujud
berisik dalam tingkah laku
bersuara dalam berdiri



Salam, Be-SWN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar