Kami Adalah
- Orang kecil, awam
- Orang yang tidak mengerti
- Orang yang tidak Faham dan
Akan hidup dan KEHIDUPAN. Yang akhirnya kami sering sekali tertipu dan terjebak dengan apa yang kami yakini dan apa yang kami harapkan. Dan kami ingin mengerti sesungguhnya HIDUP itu seperti apa dan bagaimana cara menjalaninya.
Menimbang :
Kondisi yang semakin carut – marut, kebingungan, kezaliman dan kemungkaran semakin menjadi, benar jadi salah, salah jadi benar, zaman sudah menjadi terbalik. Sangatlah jauh dari apa yang diharapkan oleh rakyat, sangatlah jauh dari apa yang di tuntun oleh agama dan sangatlah dekat dengan apa yang disebut sifat Hewan. Siapa yang kuat dialah yang menang.
Pada dasarnya Manusia adalah mahluk sosial, Mahluk yang tidak dapat hidup tanpa bantua alam, tanpa bantuan manusia lain dan tanpa bantuan mahluk lain. Akan tetapi hal itu dianggap sebagai suatu selogan dan kehinaan yang dapat merusak pribadinya sendiri, sehingga semua itu hanyalah simbolis.
Semua itu terjadi dikarenakan, manusianya kurang sadar, kurang mengerti, kurang memahami dan kurang menghayati tentang DIRI (Jatidiri), sehingga apa yang diperbuat dan yang di suarakan, terlihat untuk kepentingan pribadinya masing – masing.
Memutuskan :
Untuk mencapai langkah, bahwa manusia adalah mahluk sosial, manusia adalah pemimpin dan manusia adalah mahluk yang membawa sifat Rahmatan lil ‘alamin, kami memutuskan untuk menjadi WARAS, yaitu orang yang mengerti, memahami dan menghayati tentang hidup dan kehidupan.
Menetapkan :
Dengan menjadi WARAS di harapkan dapat berlaku :
- Ngalah (pengendalian = Tutwuri Handayani)
- Ngalahi (Berbuat yang bermanfaat = Mangun Karso)
- Ngalaho (Memberi Petunjuk tauladan = In Ngarso Sun Tulodo)
Menuju kesejahteraan Hidup bernegara, beragama dan berAhlakul Karimah. Menuju sang maha HIDUP.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar