Tulisan - tulisan ini (termasuk makna lagu pelangi) untuk mengenang karya besar almarhum AT. Mahmud yang dikenal diseluruh pelosok negeri sebagai sosok pahlawan yang berjasa dalam bidang musik anak yang dipenuhi dengan rasa cinta, harapan, motivasi dan kasih sayang.
Merasakan apa yang terjadi di dalam negeri ini, membuat kita merasa iba, sedih dan jengkel. Sebenarnya apakah yang terjadi? siapa yang patut disalahkan?... Yang pasti kita juga wajib disalahkan, karena kita termasuk orang - orang yang berada didalamnya. Bersalah karena mungkin kita diam saja melihat semua ini, atau karena kita tidak sadar telah mendukung semua ini, atau karena kita mudah terprovokasi oleh segelintir orang yang mementingkan pribadinya sendiri atau entahlah....
Merasakan apa yang terjadi di dalam negeri ini, membuat kita merasa iba, sedih dan jengkel. Sebenarnya apakah yang terjadi? siapa yang patut disalahkan?... Yang pasti kita juga wajib disalahkan, karena kita termasuk orang - orang yang berada didalamnya. Bersalah karena mungkin kita diam saja melihat semua ini, atau karena kita tidak sadar telah mendukung semua ini, atau karena kita mudah terprovokasi oleh segelintir orang yang mementingkan pribadinya sendiri atau entahlah....
Ada baiknya kita mencoba menyanyikan lagu ambilkan bulan cipt AT. Mahmud berikut ini (sebagai bentuk ketidak berdayaan dan pengharapan kepada Ibu Pertiwi) :
ambilkan bulan, bu
ambilkan bulan, bu
yang slalu bersinar di langit
ambilkan bulan, bu
yang slalu bersinar di langit
di langit bulan benderang
cah’yanya sampai ke bintang
cah’yanya sampai ke bintang
ambilkan bulan, bu
untuk menerangi
tidurku yang lelap di malam gelap
untuk menerangi
tidurku yang lelap di malam gelap
Bagi seorang anak, lagu ini menggambarkan sebuah harapan (permohonan) dan cita-cita yang tinggi untuk menerangi kehidupannya saat ini dan yang akan datang. Nah bagaimana dengan kita ? dapatkah bermanfaat ?. Mari kita melihat dan membaca, siapa kita dan apa posisi kita ? Jikalau kita adalah rakyat kecil dinegara ini, berarti kita adalah anak yang diasuh oleh Ibu Pertiwi dan dipimpin oleh seorang bapak yang diberi gelar Presiden. Seperti halnya anak-anak yang harus patuh dan tunduk kepada orang tua, maka kita pun harus tunduk kepada Ibu Pertiwi dan bapak presiden negera ini, dengan cara patuh terhadap hukum dan menjaga serta menjadi kebanggaan mereka.
Pertanyaannya sudahkah kita menjadi kebanggaan bagi mereka ? atau malah se maunya sendiri sehingga membuat mereka bersedih ? membuat mereka marah ? atau bahkan membuat mereka serba salah ? jika memang benar demikian maka yang kurang ajar adalah kita sendiri, yang harus disalahkan adalah kita sendiri dan yang harus menanggung adalah kita sendiri. Tetapi jika kita tidak berbuat seperti itu dan malah menjadi kebanggan bagi mereka, tapi mereka tidak menghiraukan kita maka lebih baik kita NGALAHI dengan rame-rame menjeritkan (menyanyikan) lagu "ambilkan bulan" tersebut diseluruh saluran televisi dan internet.
Sebagai harapan kepada Ibu pertiwi, semoga diberikan seorang pemimpin (ambilkan bulan) yang dapat melindungi dan mengayomi -memberi manfaat- (bersinar dilangit, bulan benderang) kepada kita dan orang lain selain kita (bintang). Yang mampu menerangi kita walaupun posisi kita sedang terjatuh dan terpuruk dalam kegagalan. (tidur dimalam gelap)
Hanya anda yang dapat menilai saya, maka jika saya termasuk orang yang membuat jengkel kepada mereka, ingatkanlah saya. Tetapi jika saya membuat bangga kepada mereka, dan mereka tidak dihiraukan saya, maka ajaklah saya beserta orang lain yang senasib dengan saya untuk Ngalahi bersama-sama menjerit lagu ambilkan bulan.
Salam, Be-SWN
Saya belum berani demo...
BalasHapusBelum pantas dikatakan membanggakan mereka.
Maka mulai sekarang, mari bersama - sama bergandengan tangan untuk membuat mereka bangga.
BalasHapussalam