Jangan Mudah Terkejut dan Jangan Mudah Takjub akan segala sesuatu

Maha Suci Engkau ya Allah, tidaklah kami ketahui sesuatu kecuali yang sudah Engkau beritahu pad kami. Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana
___________________________________________________________Be-SWN

BUTA atas Fungsi MELAYANI


SWN: “Apapun yang hati ini mau, terinspirasi pada saat sang ibu ngidam, mereka berusaha MELAYANI tanpa pamrih. ketika Saya sakit, mereka juga merasa sakit. Kebutaan atas hidup yang harus melayani tanpa pamrih membuat saya bersifat individualis”.  

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, DIRI memiliki fungsi sebagai PELENGKAP kebahagiaan yang mengisi kekurangan – kekurangan dari DIRI yang lain, sehingga menjadi satu kesatuan yang utuh dan sempurna. Seperti slogan – slogan yang sering kita dengar bahwa manusia adalah mahluk yang paling sempurna. Pertanyaannya bagaimana cara DIRI ini mengisi kekurangan yang ada pada DIRI yang lainnya? Mari kita baca lagi.. 

Ketika pribadi ini berada didalam kandungan sang Ibu (setelah 120hari), DIRI ini sudah memiliki nafsu, akal, perasaan dan jasad (tubuh). Akan tetapi 4 unsur tersebut terkendali oleh sang qolbu, sehingga apa yang pribadi ini lakukan selalu membuat orang tua atau lingkungan merasa bahagia. Dan pada suatu saat sang qolbu dari DIRI ini menginginkan sesuatu, maka sang Ibu langsung MELAYANI dengan berbagai keinginan yang disebut Ngidam.

Melihat, mendengar dan merasakan ngidam nya sang Ibu, baik Ayah maupun lingkungan berusaha melayani apapun yang diminta oleh sang Ibu, tanpa ada hitung - hitungan untung dan rugi. Bentuk pelayanan inilah yang disebut mengisi kekurangan dari DIRI yang lain. Sebuah pelayanan yang dilakukan tanpa pamrih hanya untuk memberi kebahagiaan DIRI yang lain. 

Ke kurang fahaman dalam membaca hal itu, yang membuat kita menjadi BUTA, buta akan janji didalam alam kandungan, buta akan maksud dan tujuan hidup ini. Sehingga apa yang kita lakukan lebih banyak udang dibalik batu dari pada tanpa pamrih, lebih banyak menghitung untung dari pada rugi, hingga membentuk pribadi yang individualis, pribadi yang mementingkan pribadinya sendiri daripada pribadi yang lainnya. Padahal sebenarnya kerugian itu adalah keuntungan bagi yang sudah memahaminya.

Melayani sama juga dengan mengabdi yang berarti seorang Hamba (pribadi yang menyembah). Maka seorang hamba tidaklah pantas jika tidak mau melayani. Dan harusnya malu ketika membaca “hanya kepada-MU kami menyembah/mengabdi dan hanya kepadu-Mu kami memohon pertolongan  


Salam, Be-SWN
Edit Ulang 
Berikutnya   : Pura-pura Berkorban
Sebelumnya : Pelengkap Menjadi Pembeda
Sing Waras Ngalahi 
Bismillahi rohmani rohiimi 
Kontens SMS SWN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar