SWN: "Ketika DIRI kurang di fahami dan di hayati, tercipta suatu zaman yang di sebut zaman terbalik. Pribadi yang Edan mengaku Waras dan yang Waras di klaim Edan. Benar jadi tak wajar, salah jadi lumrah. Kezaliman merajalela. Menghayati dan Mawas DIRI adalah langkah agar selamat. Siapa sebenarnya DIRI ini ? "
Semakin banyak pribadi yang tidak memahami dan menghayati akan DIRInya (jatiDIRI), semakin mudah diombang – ambingkan, di bodohi dan dijajah. Baik sadar atau tidak, pribadi itu akan merasa tidak bebas, merasa tertekan walau kadang – kadang bergembira.
Karena mudah diombang – ambingkan, maka apapun yang menurut pribadinya baik maka hal itu akan dilakukan, meskipun hal itu dapat merugikan orang lain yang sebenarnya merugikan pribadinya sendiri. Kebiasaan – kebiasaan itu akan terus dijalani sehingga terlihat lumrah, (walaupun salah), wajar dan seolah – olah itulah yang harus dilakukan, maka ketika mendengar “suara” kebenaran hal itu dianggap tidak wajar, kuno dan ketinggalan zaman.
Pribadi yang menggemakan suara kebenaran dikatakan Edan (gila), sehingga tidak mau mendengarkan dan mengikutinya. Pribadi yang melakukan kebijaksanaan dibenci, pribadi yang mau membuat dan membaiki prilaku di pergunjingkan. Itulah bentuk zaman Edan, wolak – walike zaman. (nanti insyaAllah akan di jelaskan pada zaman terbalik). Lantas bagaimana menghadapi dan menjalani hidup dizaman yang terbalik ini ?
Sebelumnya : Sang Provokator
Sing Waras Ngalahi
Bismillahi rohmani rohiimi
Kontens SMS SWN
Semakin banyak pribadi yang tidak memahami dan menghayati akan DIRInya (jatiDIRI), semakin mudah diombang – ambingkan, di bodohi dan dijajah. Baik sadar atau tidak, pribadi itu akan merasa tidak bebas, merasa tertekan walau kadang – kadang bergembira.
Karena mudah diombang – ambingkan, maka apapun yang menurut pribadinya baik maka hal itu akan dilakukan, meskipun hal itu dapat merugikan orang lain yang sebenarnya merugikan pribadinya sendiri. Kebiasaan – kebiasaan itu akan terus dijalani sehingga terlihat lumrah, (walaupun salah), wajar dan seolah – olah itulah yang harus dilakukan, maka ketika mendengar “suara” kebenaran hal itu dianggap tidak wajar, kuno dan ketinggalan zaman.
Pribadi yang menggemakan suara kebenaran dikatakan Edan (gila), sehingga tidak mau mendengarkan dan mengikutinya. Pribadi yang melakukan kebijaksanaan dibenci, pribadi yang mau membuat dan membaiki prilaku di pergunjingkan. Itulah bentuk zaman Edan, wolak – walike zaman. (nanti insyaAllah akan di jelaskan pada zaman terbalik). Lantas bagaimana menghadapi dan menjalani hidup dizaman yang terbalik ini ?
Adalah tahu akan asal – usul DIRInya, tahu akan posisi DIRInya, tahu akan tugas dan tujuan hidupnya. Yang dapat dipegang, yang dapat dilakukan dan yang dapat dipelajari. Sehingga dapat mengerti, memahami dan menghayati hidup, dapat memposisikan DIRI, dan dapat menjadi DIRInya sendiri, Menjadi pribadi yang merdeka, bahagia dan sejahtera.
Lantas siapakah DIRI ini ?
Apa tujuan hidup ini ?
Agar pribadi ini tidak salah dalam melangkah menuju kebahagiaan sejati. Agar DIRI ini tidak terluka dan terjajah.
Salam, Be-SWN
Lantas siapakah DIRI ini ?
Apa tujuan hidup ini ?
Agar pribadi ini tidak salah dalam melangkah menuju kebahagiaan sejati. Agar DIRI ini tidak terluka dan terjajah.
Salam, Be-SWN
Edit Ulang
Berikutnya : Melengkapi menjadi Pembeda Sebelumnya : Sang Provokator
Sing Waras Ngalahi
Bismillahi rohmani rohiimi
Kontens SMS SWN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar